SeJARAH TERBENTUKNYA ukm kESENIAN dAEAH
Terbentuknya organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Daerah berawal dari kecintaan mahasiswa terhadap nilai seni dan budaya Bali, hingga terbentuklah UKM Kesenian Daerah pada tahun 1983 yang saat itu Universitas Pendidikan Ganesha masih bernama FKIP Universitas Udayana. Pada kepengurusan 1983-1985, Prof. Dr I Made Sutama, M.Pd (Pembantu Rektor I (periode 2011-2015) sebagai Koordinator Minat Bakat dalam struktur organisasi UKM Kesenian Daerah. Saat UKM terbentuk Undiksha masih bernama FKIP Universitas Udayana. Pada kepengurusan ini, UKM Kesenian Daerah memiliki eksistensi dan prestasi yang cukup membanggakan serta mampu melaksanakan kegiatan yang inovatif. Pada era kepengurusan Bapak PR I Undiksha 2011-2015, UKM Kesenian Daerah sangatlah aktif sehingga mampu menyuguhkan lomba Tari antar Jurusan Se-FKIP Universitas Udayana dengan diiringi oleh penabuh UKM Kesenian Daerah. Pada saat itu, para penabuh juga memiliki banyak tabuh sehingga mampu tampil lebih mantap dalam ajang seni di kampus FKIP Universitas Udayana. Puncak kejayaan UKM Kesenian Daerah pada era ini adalah dengan ditampilkannya Sendra Tari Jagalara pada bulan Oktober 1984. Beberapa tahun selanjutntya eksistensi UKM Kesenian Daerah masih tetap terjaga dengan beberapa program unggulan yang sudah dijalankan pada tahun-tahun sebelumnya. Namun setelah beberapa tahun berselang, UKM Kesenian Daerah tidak dapat menjaga eksistensinya sehingga terbenam (mati suri).
Pada tahun 1996, I Nyoman Sukarta S.Pd, M.Si (Pembina UKM sejak tahun 2005 sampai sekarang) beserta beberapa teman-teman beliau yang cinta akan seni dan budaya Bali mencoba membangkitkan kembali UKM Kesenian Daerah. Pada saat itu, UKM Kesenian Daerah belum ada. Sehingga estimasinya, pada awal tahun 1990 UKM Kesenian Daerah dibubarkan karena tidak dapat menjaga eksistensinya.
Terbentuknya kembali UKM Kesenian Daerah pada tahun 1996 berawal dari keinginan beberapa mahasiswa yang memiliki kecintaan terhadap seni dan budaya Bali. Selain itu, aktivis kampus kebanyakan mahasiswa non-Hindu (saat itu jumlah mahasiswa Hindu dan non-Hindu berimbang). Perkumpulan mahasiswa tersebut adalah mahasiswa yang berasal dari daerah-daerah Bali Selatan karena seni budaya yang paling maju adalah di Bali Selatan. Mahasiswa tersebut adalah Sulandra, Sukarta, Sumertayasa, Oka Sudiana, Ida Bagus Adnyana, dan beberapa orang lainnya. Seperti cara pembentukan UKM yang lainnya, perkumpulan mahasiswa ini dalam membentuk UKM Kesenian Daerah mengajukan proposal dan beberapa kelengkapan lain ke PK III yakni Bapak Ketut Seken. Dengan izin yang diberikan oleh beliau maka terbentuklah UKM Kesenian Daerah yang diketuai oleh Sulandra dan Sukarta sebagai wakil ketua UKM Kesenian Daerah masa Bakti 1996-1997. Pada era kepengurusan ini, prestasi yang paling membanggakan adalah dengan pementasan janger di ruang 6.2 Kampus Bawah STKIP Singaraja. Yang paling membanggakan adalah, janger tersebut 100% merupakan hasil karya mahasiswa yakni Sumertayasa (Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris yang juga merupakan alumni SMKI).
Dengan demikian, maka UKM Kesenian Daerah terbentuk dan sah sesuai SK dari Rektor adalah pada tahun 1996.
Pada tahun 1996, I Nyoman Sukarta S.Pd, M.Si (Pembina UKM sejak tahun 2005 sampai sekarang) beserta beberapa teman-teman beliau yang cinta akan seni dan budaya Bali mencoba membangkitkan kembali UKM Kesenian Daerah. Pada saat itu, UKM Kesenian Daerah belum ada. Sehingga estimasinya, pada awal tahun 1990 UKM Kesenian Daerah dibubarkan karena tidak dapat menjaga eksistensinya.
Terbentuknya kembali UKM Kesenian Daerah pada tahun 1996 berawal dari keinginan beberapa mahasiswa yang memiliki kecintaan terhadap seni dan budaya Bali. Selain itu, aktivis kampus kebanyakan mahasiswa non-Hindu (saat itu jumlah mahasiswa Hindu dan non-Hindu berimbang). Perkumpulan mahasiswa tersebut adalah mahasiswa yang berasal dari daerah-daerah Bali Selatan karena seni budaya yang paling maju adalah di Bali Selatan. Mahasiswa tersebut adalah Sulandra, Sukarta, Sumertayasa, Oka Sudiana, Ida Bagus Adnyana, dan beberapa orang lainnya. Seperti cara pembentukan UKM yang lainnya, perkumpulan mahasiswa ini dalam membentuk UKM Kesenian Daerah mengajukan proposal dan beberapa kelengkapan lain ke PK III yakni Bapak Ketut Seken. Dengan izin yang diberikan oleh beliau maka terbentuklah UKM Kesenian Daerah yang diketuai oleh Sulandra dan Sukarta sebagai wakil ketua UKM Kesenian Daerah masa Bakti 1996-1997. Pada era kepengurusan ini, prestasi yang paling membanggakan adalah dengan pementasan janger di ruang 6.2 Kampus Bawah STKIP Singaraja. Yang paling membanggakan adalah, janger tersebut 100% merupakan hasil karya mahasiswa yakni Sumertayasa (Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris yang juga merupakan alumni SMKI).
Dengan demikian, maka UKM Kesenian Daerah terbentuk dan sah sesuai SK dari Rektor adalah pada tahun 1996.